Monday, July 13, 2015

Ramadhan sebentar lagi segera meninggalkan kita.



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Saudaraku,
Kini tamu Ramadhan sebentar lagi segera meninggalkan kita.
Padahal rasanya baru saja kemarin kita saling memberi ucapan selamat atas kedatangannya.
Padahal rasanya, baru saja kita bersuka cita menyambut kehadiranya.
Tapi beberapa hari lagi, kita harus berpisah dan ditinggalkan Ramadhan dengan penuh haru dan air mata.
Entah, apakah kita akan dipertemukan lagi oleh Allah dengan Ramadhan?
Atau kita akan terpisah dan tak berjumpa lagi dengan Ramadhan karena kita terhalang oleh “yang menghancurkan semua kenikmatan”?
Salam untukmu wahai Ramadhan,
wahai bulan shalat malam,
wahai bulan Al Qur’an,
wahai bulan taubat dan ampunan...

****************
Duhai diri, sekarang Ramadhan sudah akan beranjak pergi. Lebih dari separuh perjalanan bulan suci ini telah berlepas dari kita. Aku hanya ingin bertanya sama kamu, sudah apa saja kamu sampai detik ini. Aku denger dirimu sedang sibuk dengan proyek terbarumu yang bermiliyaran rupiah itu. Atau malah aku dengar kamu sedang sibuk dengan kesibukan barumu yang menyita hampir seluruh hidupmu.
Bagaimana dengan ibadahmu? Sudah berapa kali kamu khatam Al Quran, atau kamu hanya membaca beberapa juz saja di bulan ini. Kerongkonganmu kering dari ayat ayat ilahi. Lisanmu tak pernah basah dari lantunan ayat suci Qurani. Lalu kemanakah statemen cinta yang selama kamu elu-elukan di hati. DImanakah target-target yang dulu kamu janjikan pada diri sendiri.
Duhai diri, bagaimana dengan shalat kamu hingga detik ini. Ingatkah engkau bahwa kamu berjanji akan tahajud setiap malam. Menangis, merintih mencari pertolongan Rabb Semesta Alam. Bersimpuh dengan tobat seluruh, badan, jiwa dan hati untuk segera kembali.
Tapi diri, lihatlah dirimu kini. Ternyata malam-malammu hidup dengan televisi. Dari lawak, sepakbola, grand prix moto gp hingga obrolan basi tokoh-tokoh politisi. Detikmu berlalu semu. Kesempatanmu terbuang bisu. Tak ada manis lembut hidayah Allah untukmu. Terbuang percuma dengan gelak tawa dan canda tiada guna.
Duhai diri, bagaimana dengan infak, sedekah dan kebaikan-kebaikanmu. Apakah selama Ramadhan ini kamu sudah melakukan itu semua? Ataukah kamu menyimpan hartamu rapat-rapat. Kamu kunci di tempat yang aman. Tak ada yang tahu kecuali kamu dan Rabbmu. Kamu takut hartamu berkurang meski hanya beberapa puluh ribu. Kamu ingin membawanya mati bersama kamu. Harta yang selama ini kamu cari setengah mati, tak mungkin begitu saja engkau beri kepada orang-orang yang berhak kau kasihi.
Betapa kerdilnya hati ini, betapa sempitnya keinginan ini. Harta itu tidak akan beranak, tidak pula berkembang biak. Tapi kecintaanmu padanya, membuatnya harta itu menjadi tidak berkah lagi. Kenapa tidak kau sedekahkan hartamu di bulan suci ini. Sehingga Allah, Rasul dan orang-orang beriman akan melihat amal-amalmu.
Duhai diri, belum terlambat untuk berubah. Segeralah berbenah. Masuklah dalam pelukan Allah, dan nikmatilah sajian Ramadhan di tahun ini. Masih ada beberapa hari yang tersisa. Penuhi masjid-masjid tempat kamu bersujud, mencium hikmah dan rahmat Allah Ta’ala. Kobarkan semangatmu, gigihkan hatimu untuk melantunkan bait bait kitab suci itu. Dekatkan hatimu dan pintalah ampunan dengan segala pinta yang bisa kamu lakukan.
Duhai diri, semoga di bulan ini, engkau tidak lagi merugi seperti tahun-tahun lalu. Karena ridho Allah yang ingin digapai, ampunan Allah yang ingin dituju, dan kebahagian dunia akhirat yang dijanjikan untuk hamba-hambaNya yang beriman dan beramal shalih…
Amiin Ya Rabb !!

0 comments:

Post a Comment