Monday, July 06, 2015

10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan

 
 
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah kita sudah tiba di 10 malam terakhir bulan ramadhan yang mana padanya terdapat satu malam yang  mana lebih baik dari seribu bulan.Ianya disebut sebagai "Lailatul Qadr" atau "Malam Ketentuan".
Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.”
 (HR. Ibnu Khuzaimah, yang sanadnya dihasankan oleh al Albani)
Kebiasaannya Rasulullah saw dan para sahabat akan menghidupkan sepuluh malam terakhir dari Ramadhan dengan memperbanyak ibadah kepada Allah swt dan menjauhkan diri mereka dari berbagai kebisingan dan tarikan-tarikan duniawi demi menggapai kebaikan dan keberkahan didalamnya dan untuk bisa meraih Lailatul Qadar yang disediakan Allah swt.
Imam muslim meriwayatkan dari Aisyah berkata; 
"Pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya."
Lantas apakah amalan yang paling afdhal dikerjakan sepanjang 10malam terakhir bulan ramadhan ini?
Syeikh Hani Hilmi menyebutkan beberapa amalan yang dilakukan pada sepuluh malam terakhir dari Ramadhan, diantaranya :
1.Tidak tidur di malam-malam yang sepuluh itu

(Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghidupkan malam-malam yang sepuluh ini dengan melakukan shalat tahajjud.)
2.Membantu keluarga untuk beramal soleh

Didalam hadis Abu Dzar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat malam bersama mereka (kaum muslimin) pada malam 23 dan 25. Disebutkan bahwa Baginda saw mengajak keluarga dan isteri-isterinya pada malam 27 secara khusus. Hal ini menunjukkan kesungguhan beliau membangunkan mereka di hari-hari ganjil yang diharapkan terjadi didalamnya Lailatul Qadar
Sofyan Tsauriy mengatakan,
”Aku menginginkan jika telah masuk sepuluh hari terakhir melaksanakan shalat malam dan bertahajjud didalam serta membangunkan keluarga dan anaknya untuk melaksanakan shalat jika mereka sanggup melaksanakannya.”
3.Memperbanyak doa di malam-malam itu

Rasulullah Saw memerintahkan Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu. Aisyah berkata; "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul Qodar, apa yang harus aku ucapkan?", Baginda menjawab: Ucapkanlah; "ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ANNA” (ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pema'af mencintai kema'afan, maka ma'afkanlah daku)." 
(HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani)
Sofyan Tsauriy berkata,”Berdoa di malam itu lebih aku sukai daripada melaksanakan shalat. Dan jika dia membaca maka dia berdoa dan berharap kepada Allah didalam doanya yang barangkali Dia swt menyetujui permintaannya. Memperbanyak doa lebih utama daripada melaksanakan shalat yang tidak diperbanyak doa didalamnya namun jika dia membaca lalu berdoa maka itu baik.”
4.Mensucikan yang lahir dan batin

Para salafussoleh dahulu menganjurkan untuk mandi di setiap malam dari malam-malam yang sepuluh akhir Ramadhan. diantara mereka ada yang mandi dan menggunakan wangi-wangian di malam-malam yang diharapkan terjadinya Lailatul Qadarr didalamnya. Tidak sepatutnya bagi seorang yang bermunajat kepada Sang Penguasa (Allah swt) didalam khalwatnya kecuali dia telah menghiasi keadaan lahir dan batinnya.
5.Malamnya seperti siangnya yang tidak melalaikannya

Sebagian para salafusshaleh berpendapat bahwa kesungguhan di (malam) Lailatul Qodr adalah juga seperti kesungguhan di siang harinya dengan senantiasa bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh.
Imam Syafi’i berkata,”Dianjurkan agar kesungguhannya di siang hari seperti kesungguhannya di malamnya.” Hal ini menunjukkan anjuran bersungguh-sungguh di setiap waktu dari sepuluh malam terakhir baik di siang maupun malam harinya.Seperti Halnya saat siang hari saat ber puasa.
6.Diantara ibadah yang paling mulia yang mendekatkan dirinya kepada Allah swt pada waktu ini adalah tabattul (Fokus dalam beribadah kepada Allah)
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا ﴿٨
رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا ﴿٩
Artinya : ‘Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh konsentrasi. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia sebagai Pelindung.” 
(QS. Al Muzammil 8 – 9), 
Ertinya mengosongkan hatinya hanya untuk-Nya, meninggalkan pertengkaran,perbualan sia-sia, ikhtilath yang tercela,berbagai kesibukan dan hendaklah anda menyendiri dan berhias dengan munajat kepada Tuhanmu, berzikir dan berdoa kepada-Nya.
7.Berbaik sangka kepada Allah

Jika kamu kehilangan sesuatu maka bangunlah dan berusahalah barangkali kamu akan mendapati penggantinya. Sesungguhnya Allah swt menahan pemberian bagi orang buruk sangka terhadap Allah swt. seandainya kamu berbaik sangka terhadap Allah maka amalmu akan semakin baik karena kamu akan mencintai-Nya dengan kecintaan yang dalam. Wahai Allah kami meminta cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu serta cinta setiap amal perbuatan yang mendekatkan kami ke surgamu.”
8.Jadikan ibadahmu dalam keadaan sepi yang tidak dilihat kecuali oleh Allah sesungguhnya hal itu dapat mengantarkannya menuju ikhlas.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,”Shalat sunnah seseorang yang tidak dilihat orang lain sama dengan shalat yang disaksikan orang lain dua puluh lima (kali).”
Wallahu A’lam
P/s: Moga bermanfaat & moga kita dapat meraihkan/mengisi10 malam terakhir ini dengan amal ibadah yang insyaalah akan dinilai Allah swt sebagai amal soleh kita.

0 comments:

Post a Comment